An Interpretive Structural Modelling (ISM) Approach for Institutional Analysis of Gadung Yam (Dioscorea Hispida Dennst) Chips Supply Chain in SMEs Tulungagung, East Java, Indonesia

Authors: 
Wendra G. Rohmah, S. Asmaul Mustaniroh, Panji Deoranto, D. A. Nharawasthu
DOI Number: 
http://doi.org/10.31039/jomeino.2019.3.3.3
Abstract: 
UKM Indah Lestari is one of SMEs in Tulungagung, East Java, which produces gadung yam chips. Having good institutional structure is one of the supporting success of this SMEs development. All this time, this SMEs has no inter-party relationship and institutional structure in integrated supply chain. The aim of this study were to determine the institutional structure of the supply chain and to show the relationship between elements on the institutional supply chain. Interpretive Structural Modeling (ISM) approach was a term used to analysis it. The results indicated that the institutional of gadung yam chips consists of suppliers, SMEs, retailers and government who are directly involved in the supply chain of gadung yam chips. The relationship among agents in the institutional structure of gadung yam chips supply chains has influence and linkage with each other that will move the business progress of that SMEs. Relation to the needs element and all sub-elements are key elements. In constraint element, sub-element consistency of quality and quantity of gadung yam tubers as well as lack of capital become sub-key elements. In the objective element, the availability of guaranteed raw materials becomes the key sub-element. It shows that government becomes the key sub-elements. Meanwhile within the element of improvement which is possible for all sub-elements has key sub-element.
Keywords: 
Key sub-element, Interpretive Structural Modeling, Supply chain institutional.
Full Text: 
File download
References: 

Anatan, L. (2010). Pengaruh implementasi praktik-praktik manajemen rantai pasokan terhadap kinerja rantai pasok dan keunggulan kompetitif (Effect of supply chain management practices on supply chain performance and competitive advantage). Journal Karisma 4(2), 106-117. [In Indonesian] http://repository.upnyk.ac.id/id/eprint/6084
Ariani D. Dan Bambang M. D. (2013). Analisis pengaruh supply chain management terhadap kinerja perusahaan (Studi pada industri kecil dan menengah makanan olahan khas padang sumatera barat). Studi Manajemen & Organisasi, 10(2), 132-141. [In Indonesian]
Attri R, Nikhil D, and Vivek S. (2013). Interpretive structural modelling (ISM) approach: An overview. Research Journal of Management Sciences, 2(2), 3-8.
Binarto, R. dan Retno, A. (2013). Analisa modal sosial dan entrepreneurial leadership pengusaha mikro dan kecil di jawa timur. Agora, 1(3), 1-8. [In Indonesian]
Budiman, B. (2015). Analisis pengaruh tenaga kerja, bahan baku dan teknologi terhadap nilai produksi pada industri percetakan di Provinsi Riau. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 2(2), 1-10. [In Indonesian]
Chandramowli S, Morghan T, Frank A. F. (2011). Analysis of barriers to development in landfill communities using interpretive structural modeling. Habitat International, 35(2), 246-253. https://doi.org/10.1016/j.habitatint.2010.09.005
Digalwar A.K. and Ganneri G. (2015). interpretive structural modeling approach for development of electric vehicle market in India. Procedia CIRP, 26, 40-45. https://doi.org/10.1016/j.procir.2014.07.125
Fitriati, R. (2014). Menguak Daya Saing UMKM Industri kreatif: Sebuah riset tindakan berbasis soft systems methodology. Pustaka Obor, Jakarta. [In Indonesian]
Fitriana A. N, Irwan N, Ainul H. (2015). pengembangan industri kreatif di Kota Batu (Studi tentang industri kreatif sektor kerajinan di Kota Batu). Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya, 2(2), 281-286. [In Indonesian]
Gan X, Ruidong C, Jian Z, Tao W, and George Z. (2018). barriers to the transition towards off-site construction in China: An interpretive structural modelling approach. Journal of Cleaner Production, 197(1), 8-18. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.06.184
Hadiguna, R. A. (2016). Manajemen rantai pasok agroindustri. Andalas University Press, Padang. [In Indonesian]
Hasibuan, A.M. dan Agus W. (2011). Analisis manajemen rantai pasok benih jambu mete (Studi kasus di kabupaten flores timur). Ristri, 2(2), 239-150. [In Indonesian]
Indrawanto, C. (2009). Kajian pengembangan industri akar wangi (Vetiveria zizanoides L.) Menggunakan Interpretative Structural Modelling. Informasi Pertanian, 18(1), 1-18. [In Indonesian]
Indriyatni, L. (2013). Analisis faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mikro dan kecil (Studi pada usaha kecil di semarang barat). STIE Semarang, 5(1), 54-70. [In Indonesian]
Irdayanti. (2012). Peran pemerintah dalam pengembangan ukm berorientasi ekspor studi kasus: Klaster kasongan dalam rantai nilai tambah global. Transnasional, 3(2), 1-17. [In Indonesian]
Layaman dan Nurlatifah. (2016). Strategi meningkatkan produksi UMKM di kabupaten cirebon melalui efektivitas persediaan bahan baku dan modal usaha. Al-Mustashfa, 4(2), 111-123. [In Indonesian]
Mirah, A.D. (2014). Penetapan elemen kunci pengembangan agroindustri peternakan dengan interpretative structural modeling (ISM). Zootek, 34(2), 130โ€“138. [In Indonesian]
Martadisastra, D. S. (2017). kinerja pemasok dalam rantai pasokan makanan kemasan: suatu kajian kasus di Indonesia. Manajemen Bisnis, 12(1), 89-102. [In Indonesian]
Nedi, S. (2012). Stakesholder yang berperan dalam pengendalian pencemaran Minyak di Selat Rupat. Perikanan dan Kelautan, 17(1), 26-37. [In Indonesian]
Potdar P. K, Srikanta R, Astajyoti B. (2017). Addressing the agile manufacturing impediments using interpretive structural modeling. Materials Today Proceedings, 4, 1744โ€“1751. https://doi.org/10.1016/j.matpr.2017.02.016
Puryono D. A, Mustafid, dan Ferry J. (2016). Penerapan green supply chain management untuk peningkatan kinerja keuangan perusahaan. Sistem Informasi Bisnis, 2(10), 154-163. [In Indonesian]
Puspika J. dan Desi A. (2013). Inventory control dan perencanaan persediaan bahan baku produksi roti pada pabrik roti bobo pekanbaru. Ekonomi, 21(3), 1-15. [In Indonesian]
Purwaningsih R. dan Pajar D. K. (2015). analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) Dengan metode structural equation modeling (Studi kasus UKM berbasis industri kreatif kota semarang). Prosiding SNST, Universitas Wahid Hasyim, Semarang, 1-12. [In Indonesian]
Ruhimat, I.S. (2016). Faktor kunci dalam pengembangan kelembagaan agroforestry pada lahan masyarakat. Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 13(2), 73-84 [In Indonesian]
Rasdan R, Eriyatno, M. Joko A, dan Machfud. (2013). Analisis struktur program penguatan bisnis pemula bagi wirausaha pemuda menggunakan interpretive structural modeling. Aplikasi Manajemen, 11(4), 525-536. [In Indonesian]
Rahayu, R. Eka dan Lindawati, K. (2015). Analisis kelembagaan dan srategi peningkatan daya saing komoditas kentang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Ilmu Pertanian Indonesia, 20(2), 150-157. [In Indonesian]
Salim, R. and Jimmy J. (2016). The influence of raw material on the wood product manufacturing. Procedia CIRP, 57(49), 764-768. https://doi.org/10.1016/j.procir.2016.11.132
Santoso P. B, Moch. Choiri, Arif R. (2013). integrasi supplier, produsen, dan pelanggan pada ukm keramik dinoyo dengan cloud computing. Rekayasa Mesin, 4(1), 59-66.
Saptana dan Rangga D. Y. (2016). penerapan konsep manajemen rantai pasok pada produk unggas. Penelitian Agro Ekonomi, 34(2), 143-161.
Shahabadkar P, S.S. Hebbal, and S. Prashant. (2012). Deployment of interpretive structural modeling methodology in supply chain management โ€“ An overview. International Journal of Industrial Engineering dan Production Research, 23(3), 195-205.
Sianipar, M. (2012). Penerapan intrepretative structural modeling (ism) dalam penentuan elemen pelaku dalam pengembangan kelembagaan sistem bagi hasil pertanian kopi dan agroindustri kopi. Agointek, 6(1), 8-15. [In Indonesian]
Tubagus L.S, M. Mangantar, dan H. Tawas. (2016). Analisis rantai pasokan (supply chain) komoditas cabai rawit di kelurahan kumelembuai kota tomohon. Emba, 4(2), 613-619 [In Indonesian]
Toyib, J.S. (2017). Pengaruh sumber daya perusahaan dan orientasi wirausaha terhadap kinerja usaha kecil dan menengah. DeReMa Jurnal Manajemen, 12(2), 243-255. [In Indonesian]
Trivedi A, Amol S, Ankur C. (2015). Analysis of key factors for waste management in humanitarian response: An interpretive structural modelling approach. International Journal of Disaster Risk Reduction, 14(4), 527-535. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2015.10.006
Upadhye N, S.G Deshmukh, Suresh G. (2011). An interpretive structure modelling of implementation issues for lean manufacturing system. J. Modelling in Operations Management, 1(4), 311-343.
Upadhye, N., Awana, D. S., & Mathur, S. (2014). Interpretive structural modeling of implementation enablers for just in time in ICPI. International Journal of Lean Thinking, 5(1), 36-51.
Widiyati A, Daniel D, Dietriech B, M. Kholil, dan Zainal A. (2009). Analisis faktor penting dalam pengelolaan perikanan budidaya di keramba jaring apung berkelanjutan dengan metode interpretative structural modeling (ISM) di Waduk Cirata, Jawa Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 4(2), 277-290. [In Indonesian]

Page: 
27-45.
Content Status: 
Published